Dimsum Mentai: Inovasi Kuliner Viral yang Mengguncang Selera Masyarakat Indonesia di Tahun 2025
Suarakyat - Di tengah hiruk-pikuk kota-kota besar Indonesia, sebuah gebrakan baru dalam dunia makanan telah menyita perhatian ribuan pecinta kuliner. Dimsum mentai, perpaduan unik antara dimsum tradisional Tionghoa dengan saus mentai khas Jepang, kini menjadi bintang baru di meja makan warga. Hidangan ini bukan sekadar tren sementara; ia telah mengubah cara orang Indonesia menikmati camilan, dari warung pinggir jalan hingga restoran mewah di pusat perbelanjaan.
Bayangkan gigitan pertama: kulit dimsum yang lembut dan kenyal, diisi dengan daging ayam atau udang segar, kemudian disiram saus mentai yang creamy, pedas ringan, dan sedikit gurih dari tambahan tobiko atau telur ikan terbang. Rasa yang meledak di mulut ini adalah hasil inovasi para koki lokal yang berani bereksperimen. "Ini seperti pesta rasa yang tak terduga," kata Chef Andi, seorang pemilik restoran fusion di Jakarta Selatan, yang pertama kali memperkenalkan menu ini awal tahun ini. Menurutnya, ide ini muncul dari keinginan untuk menyatukan dua budaya kuliner yang selama ini berdiri sendiri.
Fenomena dimsum mentai meledak di media sosial sejak Januari 2025, ketika seorang influencer makanan di TikTok mengunggah video mukbang yang ditonton lebih dari satu juta kali dalam seminggu. Hashtag #DimsumMentai langsung meroket, diikuti oleh ribuan unggahan dari netizen yang berbagi resep rumahan atau rekomendasi tempat makan. Di Surabaya, misalnya, pasar malam kini dipenuhi pedagang kaki lima yang menjajakan versi ekonomisnya seharga Rp 20.000 per porsi. Sementara di Bandung, kafe-kafe kekinian menambahkan twist dengan varian vegetarian menggunakan jamur atau tahu, menarik kalangan muda yang sadar kesehatan.
Apa yang membuat dimsum mentai begitu viral? Pertama, aksesibilitasnya. Bahan-bahannya mudah didapat di pasar tradisional atau supermarket, sehingga siapa pun bisa mencoba membuatnya di rumah. Resep sederhana: kukus dimsum selama 10 menit, lalu campur mayonnaise, saus pedas, dan mentai bubuk untuk topping. Kedua, faktor kesehatan yang tersembunyi. Meski terlihat indulgent, hidangan ini sering menggunakan protein rendah lemak dan sayuran segar, cocok untuk gaya hidup urban yang sibuk tapi tetap ingin makan enak.
Namun, tak semua respons positif. Beberapa ahli gizi memperingatkan potensi kandungan natrium tinggi dari saus mentai, yang bisa memengaruhi tekanan darah jika dikonsumsi berlebihan. "Ini tren yang menyenangkan, tapi moderation is key," ujar Dr. Lina, nutrisionis dari Universitas Indonesia. Di sisi lain, pelaku usaha kecil melihat peluang emas. Di Yogyakarta, seorang ibu rumah tangga bernama Bu Sari berhasil menjual ribuan porsi melalui aplikasi pengantaran makanan, meningkatkan pendapatannya hingga 300 persen dalam enam bulan.
Tahun 2025 tampaknya menjadi era di mana kuliner Indonesia semakin berani berinovasi, dengan dimsum mentai sebagai contoh utama. Dari Medan hingga Makassar, hidangan ini telah menyatukan selera lintas generasi, membuktikan bahwa makanan bukan hanya soal rasa, tapi juga cerita dan komunitas. Bagi Anda yang belum mencoba, inilah saatnya bergabung dalam gelombang viral ini. Siapa tahu, besok Anda sudah menjadi bagian dari kisah kuliner nasional berikutnya.